7 Apr 2013

Hanya Nyanyian Hati


H-sekian hari menuju hari itu tapi sampai detik ini belum ada kemajuan yang berarti dari apa yang kukerjakan ini. Ya Rabbi bingung, cemas, sedih semakin saja melanda diri ini. Bagaimana ini? berharap sebelum akhir bulan ini semua sudah selesai. Ya selesai agar tak ada lagi beban-beban setelah hari itu. Hmm...kenapa aku jadi menganggap semua ini menjadi beban? Entahlah meski sesungguhnya tak pernah ingin menganggap seperti itu. Ini adalah salah satu proses untuk menjalani kehidupan yang baru. Setingkatlah dengan level yang akan segera aku hadapi maka semua ini memang sudah semestinya dilalui bukan? Ya level ini memang harus kulalui meski sedih, senang, tangis, tawa, duka akan senantiasa mewarnai hari-harinya. Tapi tetep toh aku harus segera menjalaninya, melaluinya dengan ikhlas agar kelak Ia memberi hasil, memberi balasan yang sesuai dengan upaya yang aku perbuat sendiri. Bukankah seperti itu?
Beberapa hari menjelang hari istimewa itu aku berharap rahmat dan ridho Allah serta keberkahannya akan selalu ada meski aku tau terlalu banyak celah kesalahan yang mungkin aku perbuat. Mohon ampun padaMu Ya Allah semoga Engkau tetap meridhoi upaya diri ini untuk selalu melakukan kebaikan dan memperbaiki diri lebih baik dan lebih baik lagi. Ampuni Ya Allah.

“Aku mungkin memang hanya punya sayap yang lemah”
Tapi kau bilang,” Kita masih punya Allah, Percaya!” J

5 Apr 2013

Sms Kalian Teman...Kemana?

google.com

Rindu, rindu, rindu...ah kata-kata itu selalu mengecap di jiwaku. Rindu pada nasihat-nasihat kalian teman...kemana perginya ya kalian? bukan kalian tapi nasihat-nasihat itu. Kalian tahu untuk sekedar menghapus sms-sms dari kalian pun aku agak enggan, banyak sekali yang bisa aku dapat disana. Sampai-sampai inbox handphone pun selalu penuh. Maka agar sms itu tak hilang aku tulislah ia di lembaran-lembaran kertas bukan kertas lebih tepatnya buku, buku-buku yang memang khusus untuk sms dari kalian. Ya sms kalian teman-teman, baik itu di Rohis, LiQo, kampus dan yang lain dengan menuliskannya dibuku itu. Trus tiba-tiba selalu kangen itu, saat sms berbunyi seolah berlomba-lomba masuk dalam handphoneku. Dan satu, dua, tiga atau mungkin lebih sms akan masuk dengan segera. Baik satu halaman, dua halaman bahkan lebih sampai-sampai penuhlah inbox handphoneku dan satu persatu pula kuhapus sms yang telah kutulis dibuku. Hmm...rutinitas yang cukup mengasyikan dan membuat pegal tangan juga sih :D
Tapi sekarang pada kemana ya? apa karena harga sms sudah mahal ya atau mungkin karena sudah ada jejaring sosial yang kita bisa baca status siapapun sesuka kita, atau atau alasan lainnya? Hmm...mungkin. Atau saya yang menghilang? yang sudah tidak lagi mengirimkan sms-sms tausiyah itu kepada kalian? Astaghfirullah sepertinya iya, jadi ya kembali ke diri masing-masing, dan harus selalu diingat bahwa apa yang kita dapat sesuai apa yang kita beri, begitu kan? Jadi...silakan menarik kesimpulan sendiri. Baiklah, cukup itu saja. Ini beberapa sms yang berkesan untuk aku walaupun semua sms pasti memberi kesan tersendiri untukku, hanya sampel...

This...From my lovely sister J

Aku tau dakwah itu sulit tapi yang aku lebih tau dakwah itu mudah dan satu yang aku tau dakwah itu indah selama langit masih biru cinta masih memerah dan ghirah masih berkobar. Ayo Semangat Sobat !!! Semangat...
Dari : K’Dian
18:32  17-Agst-2006

Aslm. Hari, terlalu cepat ia pergi. Merasa? Tapi ukh, jika hari tak berjalan sebagaimana mestinya, maka tak sempurna pulalah perputaran bumi ini...Subhanallah, Tuhan yang mengatur dengan hebat berbagai gerak alam semesta...Masihkah ragu atas kuasaNya? Naudzubillah...Mari tangisi dosa sepanjang hari ini, mari syukuri nikmat sepanjang hari ini...Dengan simpuh sujud di hamparan sajadah..Ayo ukh kita tahajud...dalam hening yang menggetarkan serpihan-serpihan  rindu pada Sang Ilahi...
Dari : Endar
02:04 30-Okt-2007

Asw. Ukhti, bersemangatlah dalam perjalanan da’wah ini. Jangan terburu melangkah karena kau kan cepat lelah dan yang lain pun lelah mengikuti langkahmu. Jangan terlalu lambat melangkah karena perjalanan dakwah yang sejatinya lama akan semakin lama. Jangan berhenti karna yang lainnya akan terus melaju sehingga kau menjadi sendiri, sepi ditengah jalan yang memang sepi dari para pejalan. Jangan pula berbalik , karna itu akan sia. Sebab di depan sana ada kenikmatan abadi yang dicari oleh pejalan lain. Maka berlombalah ukhti selama di perjalanan ini. Karna hidup seorang muslim sejatinya adalah kompetisi. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik dihadapan Allah. Fastaqim ya ukhti shalihah..
Dari : Eza
06:51  12-Apr-2009

And this...from my brother J

Dengan do’a hati menjadi hanif sehingga ada sentuhan kasih sayang dan rahmat dari Allah SWT yang membuat kita dekat dengan Allah sedekat kepala dengan leher kita.
Dari : Oki L
17:56  09-Nov-2008

Jadilah jiwa dengan hati yang paling lembut, semangat yang paling tinggi, pengorbanan yang paling tulus, ukhuwah yang paling hangat, pengabdian yang paling ikhlas karena Allah (Ust. Rahmat Abdullah)
Dari : Ardi
04:51  31-Okt-2010

Itu hanya sedikit dari banyaknya nasihat yang terkumpul dari teman-temanku yang shalih dan shalihah. Semoga kebaikan untuk kalian semua saudaraku dan semoga tak akan pernah ada kata lelah untuk menebar kebaikan dimanapun kita berada.
Semangat !!!! :D

Baiti, 30 Maret 2013

Tulis, Hanya Itu...


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata: Ketika sakit Nabi saw semakin berat, beliau bersabda, ”Bawalah kemari kertas tulis, akan aku tuliskan untuk kalian suatu pesan yang kalian tidak akan tersesat dengan berpegang pada pesan tersebut “. Kata Umar, ”Sungguh sakit Nabi saw semakin berat dan kita sudah memiliki kitab Allah, bukankah itu sudah cukup bagi kita?” Para sahabat berselisih sehingga terdengar kegaduhan. Mendengar itu, Rasulullah saw bersabda,”Pergilah kalian dari sini! Sungguh tidak pantas ada perselisihan di depanku.” (HR. Bukhari no 114)

Pesannya ‘tulis’ hanya itu...

Aku menulis bukan untuk dikenal, dikagumi atau diapresiasi. Karena jika hal itu sudah tercapai maka kemungkinan aku akan berhenti cukup sampai dititik itu saja. Aku menulis bukan untuk ajang pamer kebaikan atau sok menasehati. Karena jika hal itu aku lakukan memang sudah seberapa banyak kebaikan dalam diri ini ada? Aku menulis karena ingin berbagi, berbagi cerita, berbagi hikmah, suka, duka berharap siapapun yang membacanya akan membawa kebaikan didalamnya. Karena berbagi itu tak akan pernah berhenti sampai kapanpun meski menyadari tak selalu diri ini baik, meski tak selalu tulisan ini pun baik. Maka cukup ambil positifnya dan buang jauh-jauh negatifnya itu saja cukup J

Aku akan kembali menulis, mencoba kembali menggali ilmunya yang masih berserakan di semesta. Seperti jargonku...”Menggali hikmah hingga dasar samudera” yuk digali-digali, dibaca lagi-dibaca lagi semua ilmunya yang tertulis disekitar kita :D  Ini edisi nulis lagi, edisi iri sama teman2 yang sudah lebih jauh melangkah, edisi semangat lagilah membaca. Kemana saja saya selama ini??? L

Semangat berfastabiqul khairat yuk teman... J

Karena setiap diri kita adalah cermin bagi yang lainnya. Maka, jadikanlah bayangan yang dipantulkan hanya kebaikan dan kebaikan saja! (Bercermin Pada Hatimu, DH Devita)

Jakarta, 29 Maret 2013