25 Nov 2009

Benarkah Segalanya Lillah...

Benarkah sholatku Lillahi? sering hati tiada bersama dalam sholatku. Bacaan yang kusebut tiada kuhayati rukuk dan sujud tiada coba kunikmati. Peluang berbicara dengan Allah tiada kuternanti-nanti, waktu menuanaikan kadang kala aku lepasi.
Benarkah belajarku Lillahi? pergiku ke sekolah penuh keterpaksaan aku kerjakan PR dalam kemalasan, bila tidak faham mengomel aku sendirian, menjelang ujian aku kesulitan dan tegang, soal-soal yang susah aku salahkan, usaha kutabur sedikit kejayaan besar ku harapkan.
Benarkah makanku Lillahi? ketika menghadap rezeki aku sering dalam kealpaan bersenang-senang, aku meremehkan nikmat yang diberikan kadangkala melebihi batas hingga timbul kemalasan, kadangkala ku tabzirkan yang berlebihan, tenaga dari makan tiada kugunakan untuk perbaiki amalan, ku penuhi nafsu makanku tanpa memelihara iman.
Benarkah tidurku Lillahi? sebelum lelap tiaa aku menghisab diri timbunan dosa yang kian meninggi, saban hari ampunanNya terlupa aku pinta, tidurku lama tanpa dzikir padaNya, sering sepertiga malam aku hiasi dengan dengkuran karena seruan ranjang lebih ku agungi dari seruan Tuhan.
Benarkah kerjaku Lillahi? semuanya hanya demi memenuhi rumah dengan segala fasilitas yang ada di rumah sebelah, demi makan, foya-foya, sedikit saja kusisih demi pengemis yang kadang lewat, itupun teriring cibiran dan lengosan.
Benarkah didikanku Lillahi? anak-anak amanah Allah terdidik dengan budaya barat, belajar demi kerja demi uang, jabatan, kedudukan di masyarakat. Tv menggantikan Al Qur’an, sinetron dan telenovela menggusur sirah nabi dan sahabat, nyanyian musik menyingkirkan lantunan dzikir.
Bila nafsu merajai perjalanan hidupku...wajarkah kukatakan semua ini lillah? Lalu matiku yang bagaimana yang akan Lillah?
Mohon dariMu Ya Rabb...
Agar bisa daku memimpin dan mendidik hatiku...Agar bisa akur...Segala-galanya...adalah Lillah...UntukMu Ya Illahi...Amin.

Sumber : Mutiara Amaly