Antara bingung dan senang, saat
pertama kali tau kalau ternyata aku hamil. Bingung karena waktunya begitu
cepat, siap dan tidak siap, tapi tetap harus siap. Senang karena kelak akan
lahir seorang manusia baru dari rahimku sendiri hasil pernikahan kami beberapa
bulan lalu. Setelah melalui masa-masa trimester pertama yang sungguh luar biasa
terasa agak berat. Mungkin karena adaptasi tubuh dengan kondisi baru dengan
hadirnya janin kecil didalam perut itu. Setelah menahan pusing dan sakit kepala
yang sungguh terasa sehingga harus banyak istirahat. Setelah mual dan muntah
yang begitu sering membuat rasa lelah. Dan setelah hampir 4 bulan lamanya sulit
untuk makan nasi juga makanan yang terasa kurang enak diperut, pantaslah kalo
berat badan semakin berkurang enam sampai tujuh kilo. Padahal dulu pun aku tak
terlalu suka makan tidak sampai membuat berat badan turun walaupun seringnya
justru sakit kepala karena jarang makan itu. Tapi kali ini benar-benar beda.
Setelah semua itu dilalui kini janin kecil itu semakin tumbuh dan ia mulai
memperlihatkan gerak-gerak kecilnya, pertama sekali saat aku sedang istirahat.
Alhamdulillah rupanya dede sudah bangun, sudah Allah tiupkan ruh pada jasadnya
dan kini akan terasa geraknya sesekali waktu. Memasuki trimester kedua ini
nafsu makan pun kembali dan berat badan kembali naik. Sepertinya adaptasi tubuh
sudah membaik. Semoga engkau sehat selalu nak, hingga saatnya nanti kau dapat
lahir ke dunia ini dengan keadaan yang baik, sempurna dan normal.
11 Sep 2013
Episode Baru :)
Merenda mimpi bersama seorang ia yang kini akan selalu menemani
disetiap lembaran episode kehidupan baruku. Semua memang tak akan seindah
bayang-bayang awalnya namun tak akan juga selalu tak indah,bukan? Karna setiap
tapak-tapak perjalanan yang kita lalui akan kita temui apa itu tawa, tangis,
canda. Ya setiap perjalanan kita. Maka semakin tinggi tingkatan kita menjalani
kehidupan ini akan tinggi pula rasa akan tertatih melalui semua jalan ini. Hanya
tergantung bagaimana kita melalui semua, bersabarkah atau mengeluhkah. Allah karuniakan
kami untuk menjadikan keluarga kami sebaik-baik keluarga yang saling mencintai
karenaMu yang selalu istiqomah menjalankan syariatMu. Hingga nanti..sakinah,
mawaddah, warahmah hingga ke syurga J
7 Apr 2013
Hanya Nyanyian Hati
H-sekian hari menuju hari itu tapi sampai detik ini belum ada kemajuan
yang berarti dari apa yang kukerjakan ini. Ya Rabbi bingung, cemas, sedih
semakin saja melanda diri ini. Bagaimana ini? berharap sebelum akhir bulan ini
semua sudah selesai. Ya selesai agar tak ada lagi beban-beban setelah hari itu.
Hmm...kenapa aku jadi menganggap semua ini menjadi beban? Entahlah meski
sesungguhnya tak pernah ingin menganggap seperti itu. Ini adalah salah satu
proses untuk menjalani kehidupan yang baru. Setingkatlah dengan level yang akan
segera aku hadapi maka semua ini memang sudah semestinya dilalui bukan? Ya
level ini memang harus kulalui meski sedih, senang, tangis, tawa, duka akan
senantiasa mewarnai hari-harinya. Tapi tetep toh aku harus segera menjalaninya,
melaluinya dengan ikhlas agar kelak Ia memberi hasil, memberi balasan yang
sesuai dengan upaya yang aku perbuat sendiri. Bukankah seperti itu?
Beberapa hari menjelang hari istimewa itu aku berharap rahmat dan
ridho Allah serta keberkahannya akan selalu ada meski aku tau terlalu banyak
celah kesalahan yang mungkin aku perbuat. Mohon ampun padaMu Ya Allah semoga
Engkau tetap meridhoi upaya diri ini untuk selalu melakukan kebaikan dan
memperbaiki diri lebih baik dan lebih baik lagi. Ampuni Ya Allah.
“Aku mungkin memang hanya
punya sayap yang lemah”
Tapi kau bilang,” Kita
masih punya Allah, Percaya!” J
5 Apr 2013
Sms Kalian Teman...Kemana?
google.com |
Rindu, rindu, rindu...ah kata-kata
itu selalu mengecap di jiwaku. Rindu pada nasihat-nasihat kalian teman...kemana
perginya ya kalian? bukan kalian tapi nasihat-nasihat itu. Kalian tahu untuk
sekedar menghapus sms-sms dari kalian pun aku agak enggan, banyak sekali yang
bisa aku dapat disana. Sampai-sampai inbox handphone pun selalu penuh. Maka
agar sms itu tak hilang aku tulislah ia di lembaran-lembaran kertas bukan
kertas lebih tepatnya buku, buku-buku yang memang khusus untuk sms dari kalian.
Ya sms kalian teman-teman, baik itu di Rohis, LiQo, kampus dan yang lain dengan
menuliskannya dibuku itu. Trus tiba-tiba selalu kangen itu, saat sms berbunyi
seolah berlomba-lomba masuk dalam handphoneku. Dan satu, dua, tiga atau mungkin
lebih sms akan masuk dengan segera. Baik satu halaman, dua halaman bahkan lebih
sampai-sampai penuhlah inbox handphoneku dan satu persatu pula kuhapus sms yang
telah kutulis dibuku. Hmm...rutinitas yang cukup mengasyikan dan membuat pegal
tangan juga sih :D
Tapi sekarang pada kemana ya? apa
karena harga sms sudah mahal ya atau mungkin karena sudah ada jejaring sosial
yang kita bisa baca status siapapun sesuka kita, atau atau alasan lainnya?
Hmm...mungkin. Atau saya yang menghilang? yang sudah tidak lagi mengirimkan sms-sms
tausiyah itu kepada kalian? Astaghfirullah sepertinya iya, jadi ya kembali ke
diri masing-masing, dan harus selalu diingat bahwa apa yang kita dapat sesuai
apa yang kita beri, begitu kan? Jadi...silakan menarik kesimpulan sendiri.
Baiklah, cukup itu saja. Ini beberapa sms yang berkesan untuk aku walaupun
semua sms pasti memberi kesan tersendiri untukku, hanya sampel...
This...From my lovely sister J
Aku tau
dakwah itu sulit tapi yang aku lebih tau dakwah itu mudah dan satu yang aku tau
dakwah itu indah selama langit masih biru cinta masih memerah dan ghirah masih
berkobar. Ayo Semangat Sobat !!! Semangat...
Dari : K’Dian
18:32
17-Agst-2006
Aslm. Hari,
terlalu cepat ia pergi. Merasa? Tapi ukh, jika hari tak berjalan sebagaimana
mestinya, maka tak sempurna pulalah perputaran bumi ini...Subhanallah, Tuhan
yang mengatur dengan hebat berbagai gerak alam semesta...Masihkah ragu atas
kuasaNya? Naudzubillah...Mari tangisi dosa sepanjang hari ini, mari syukuri
nikmat sepanjang hari ini...Dengan simpuh sujud di hamparan sajadah..Ayo ukh
kita tahajud...dalam hening yang menggetarkan serpihan-serpihan rindu pada Sang Ilahi...
Dari : Endar
02:04 30-Okt-2007
Asw. Ukhti,
bersemangatlah dalam perjalanan da’wah ini. Jangan terburu melangkah karena kau
kan cepat lelah dan yang lain pun lelah mengikuti langkahmu. Jangan terlalu
lambat melangkah karena perjalanan dakwah yang sejatinya lama akan semakin
lama. Jangan berhenti karna yang lainnya akan terus melaju sehingga kau menjadi
sendiri, sepi ditengah jalan yang memang sepi dari para pejalan. Jangan pula
berbalik , karna itu akan sia. Sebab di depan sana ada kenikmatan abadi yang
dicari oleh pejalan lain. Maka berlombalah ukhti selama di perjalanan ini.
Karna hidup seorang muslim sejatinya adalah kompetisi. Kompetisi untuk menjadi
yang terbaik dihadapan Allah. Fastaqim ya ukhti shalihah..
Dari : Eza
06:51
12-Apr-2009
And this...from my brother J
Dengan do’a
hati menjadi hanif sehingga ada sentuhan kasih sayang dan rahmat dari Allah SWT
yang membuat kita dekat dengan Allah sedekat kepala dengan leher kita.
Dari : Oki L
17:56
09-Nov-2008
Jadilah jiwa dengan hati yang
paling lembut, semangat yang paling tinggi, pengorbanan yang paling tulus,
ukhuwah yang paling hangat, pengabdian yang paling ikhlas karena Allah (Ust.
Rahmat Abdullah)
Dari : Ardi
04:51 31-Okt-2010
Itu hanya sedikit dari banyaknya nasihat yang terkumpul dari
teman-temanku yang shalih dan shalihah. Semoga kebaikan untuk kalian semua
saudaraku dan semoga tak akan pernah ada kata lelah untuk menebar kebaikan
dimanapun kita berada.
Semangat !!!! :D
Baiti, 30 Maret 2013
Tulis, Hanya Itu...
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata: Ketika sakit Nabi saw
semakin berat, beliau bersabda, ”Bawalah kemari kertas tulis, akan aku tuliskan
untuk kalian suatu pesan yang kalian tidak akan tersesat dengan berpegang pada
pesan tersebut “. Kata Umar, ”Sungguh sakit Nabi saw semakin berat dan kita sudah
memiliki kitab Allah, bukankah itu sudah cukup bagi kita?” Para sahabat
berselisih sehingga terdengar kegaduhan. Mendengar itu, Rasulullah saw
bersabda,”Pergilah kalian dari sini! Sungguh tidak pantas ada perselisihan di
depanku.” (HR. Bukhari no 114)
Pesannya ‘tulis’ hanya itu...
Aku menulis bukan untuk dikenal, dikagumi
atau diapresiasi. Karena jika hal itu sudah tercapai maka kemungkinan aku akan
berhenti cukup sampai dititik itu saja. Aku menulis bukan untuk ajang pamer
kebaikan atau sok menasehati. Karena jika hal itu aku lakukan memang sudah
seberapa banyak kebaikan dalam diri ini ada? Aku menulis karena ingin berbagi,
berbagi cerita, berbagi hikmah, suka, duka berharap siapapun yang membacanya
akan membawa kebaikan didalamnya. Karena berbagi itu tak akan pernah berhenti
sampai kapanpun meski menyadari tak selalu diri ini baik, meski tak selalu
tulisan ini pun baik. Maka cukup ambil positifnya dan buang jauh-jauh
negatifnya itu saja cukup J
Aku akan kembali menulis, mencoba
kembali menggali ilmunya yang masih berserakan di semesta. Seperti jargonku...”Menggali
hikmah hingga dasar samudera” yuk digali-digali, dibaca lagi-dibaca lagi semua
ilmunya yang tertulis disekitar kita :D
Ini edisi nulis lagi, edisi iri sama teman2 yang sudah lebih jauh
melangkah, edisi semangat lagilah membaca. Kemana saja saya selama ini??? L
Semangat berfastabiqul khairat
yuk teman... J
Karena setiap diri kita adalah cermin bagi yang lainnya. Maka,
jadikanlah bayangan yang dipantulkan hanya kebaikan dan kebaikan saja!
(Bercermin Pada Hatimu, DH Devita)
Jakarta, 29 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)