7 Des 2015

Tanpa Judul

Apa kau pernah berdo'a dengan sangat, meminta dengan kesungguhan namun setelahnya kau berubah haluan? aku pernah. Lelah dikemudiannya,merasa putus asa dan bahkan kecewa, kenapa bisa seperti itu? lantas apa semuanya bisa disebut penyesalan, mungkin. Ah memang mungkin, mungkin sebuah kebodohan yang tanpa kau sadari. 
Semoga tak terulang lagi. Semoga segalanya berjalan dengan baik. Hanya menunggu waktu.

21 Jul 2014

Selamat Datang My Baby Boy :)

Jum'at 30 Mei 2014 atau bertepatan dengan 1 Sya'ban 1435 H adalah hari yang tak akan pernah terlupakan. Dini hari jam 1 pagi tiba2 perut terasa sangat sakit sekali,aku pikir sakit itu sama seperti hari2 biasanya bagi ibu hamil tua. Kubiarkan rasa sakitnya sambil terus mencoba untuk bisa tidur tapi lama kelamaan sakitnya tak kunjung hilang. Barulah jam 3 pagi kubangunkan ibu karena suami saat itu sudah kembali kerumahnya & khawatir memang sudah waktunya melahirkan. Seketika itu seisi rumah bangun padahal hanya ibu yang kubangunkan,kk perempuan ku pun cerita kalo dia mimpi aku akan melahirkan makanya saat itu ia langsung terbangun. Akhirnya kuhubungi suamiku dan ia pun menelepon bidan kalau aku sudah menunjukan tanda2 akan melahirkan. Tapi kami menunggu hingga subuh tiba krn saat itu masih terlalu pagi & aku masih bisa menahan sakitnya.
Selesai subuh aku diantar ibu dan kk segera ke bidan dengan menahan sakit yang semakin terasa. Sesampainya disana aku segera diperiksa oleh bidan dan ternyata sudah pembukaan 4. Aku pun disuruh jalan2 bolak balik didalam ruangan untuk mempercepat pembukaan. Rasa sakitnya semakin saja menjadi-jadi dan sesekali terasa ingin buang air kecil. Tak tahan dengan sakitnya aku pun berbaring saja dikasur. Waktu sudah menunjukkan jam 7.30 pagi saat itu aku kembali diperiksa ternyata sudah pembukaan 6 dan ketuban sudah pecah dengan warna hijau bening. Aku yang sudah tak kuat berjalan dibopong keruang bersalin. Tiba2 saja tanganku akan di infus yang kemudian baru aku tau kalau itu ternyata induksi -perangsang agar mules dan mempercepat pembukaan. Ternyata setelah diinduksi itu rasa sakitnya lebih2 dari sebelumnya. Aku pun meronta2 kadang berteriak tapi kemudian bidan menyruh untuk banyak2 menyebut nama Allah. Sementara suamiku yang sudah datang sejak pagi dan menemaniku itu menjadi bulan-bulanan aku yang menarik tangan atau badannya sampai2 ia kesakitan (hehe maaf ya bi). Tak henti-hentinya aku menyebut nama Allah karna hanya itu yang bisa kulakukan. Setelah induksi pertama habis aku pun diinduksi untuk yang kedua kalinya. Rasa sakit yang terasa benar2 tak dapat diungkapkan dengan kata2 hanya bisa menangis dan berdoa.
Jam 10 pembukaan sudah lengkap berkali2 aku coba mengejan tapi selalu berakhir dgn kelelahan yg tak juga mendorong dede keluar, hanya sesekali rambutnya terlihat tapi kemudian masuk kembali. Bidan pun melarang aku mengejan karena khawatir bayinya terjepit dan tenaga benar2 habis. Akhirnya bidan mengambil keputusan untuk memvakum bayinya setelah sebelumnya memberi rujukan untuk secar karena aku yang tak kuat mengejan. Aku pun menolak secar,karena sudah sampai sejauh ini kenapa harus secar sedangkan aku yakin masih bisa normal dan memilih untuk divakum,meskipun bidannya bilang kalau divakum juga tidak bisa maka aku harus secar. Dengan sekuat tenaga yang kubisa dan kupasrahkan saja pada Allah apapun yg terjadi setelah itu,akhirnya 11.25 tangis si kecil pun terdengar, rasa lega dan bahagia yg kurasa,sungguh saat2 yang sangat luar biasa. Terdengar tawa bahagia keluarga yang menanti dengn cemas sedari tadi diluar. Dede mau ikut solat jumat sama abinya tuh kata bidannya :) kami semua tersenyum. Suami pun segera bersiap2 solat jumat yang sebentar lagi dilaksanakan setelah sebelumnya khawatir karena dede belum juga keluar mendekati jumatan. Makasih ya bi udah nemenin aku dari awal hingga akhir,padahal katanya kamu takut darah,suami yang baik :)
Setelah berdiskusi cukup sulit antara aku dan suami akhirnya dede kecil pun diberi nama Ahmad Dzakwan Abdus Syahid dengan berat badan 3,5 kg & tinggi 53 cm. Bersyukur bisa lahir normal di hampir 42 minggu kehamilan. Jauh meleset dari hari perkiraan lahir 21 Mei jd 30 Mei yg kami sempat khawatir,namun Allah memang punya rencana indah dan dede tau kapan waktunya ia harus keluar. Oya sehari sebelumnya aku dan suami jalan2 ke TMII mungkin itu juga yg mendorong aku segera melahirkan. Tipsnya untuk ibu hamil mendekati kelahiran banyak2 jalan & latihan pernapasan,akan ada banyak huh hah yang harus dikeluarkan hehe. Dan yang pasti selalu berpikir positif lah dan yakin dengan diri sendiri untuk para ibu yang tengah menanti kehadiran si kecil :) bahwa ada Allah yang selalu menemani.
Untuk my dzakwan semoga kelak menjadi anak yg sholeh, cerdas seperti namanya, hafizh qur'an insya Allah. aamiin...

Ayo Ngeblog Lagi !!!

Aah...lagi2 blog ini terbengkalai. Sibuk? sepertinya ngga juga,hanya saat ini punya aktivitas yang lebih menguras waktu. Entahlah...hehe
Sekarang ini mau balik lagi nih jadi blogger ceritanya, kangen,  biar ga sepi blognya & moga2 bisa memberi manfaat dari apa yag ditulis.
So...ayo ngeblog lagi !!!